Dulu bernama Standar Biaya Umum (SBU) namun untuk anggaran 2014 berganti nama menjadi Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2014 sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 72 /PMK.02/2013.
Jika berminat silahkan di download di sini
Wednesday, 29 May 2013
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung, masih perlukah untuk dipertahankan?
Di
tengah tahun 2013, banyak pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur dan
Bupati/Walikota dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Pilkada yang
dilaksanakan setelah orde baru (Orba) tumbang, tepatnya setelah gerakan
reformasi berubah dari pemilihan yang dilaksanakan oleh anggota DPRD Tingkat I
untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta anggota DPRD Tingkat II untuk
pemilihan Bupati dan Wakil Bupati / Walikota dan Wakil Walikota menjadi
pemilihan yang dilaksanakn secara langsung oleh masyarakat.
Dengan
adanya Pilkada secara langsung merupakan prestasi tertinggi Indonesia dalam
berdemokrasi. Negara yang besar dengan penduduk nomor lima terbesar di
Indonesia, terdiri dari berbagai daerah kepulauan mampu menyelenggarakan
Pilkada secara langsung. Jika melihat secara kasat mata hal ini merupakan suatu
kebanggaan yang membuat kita bangga bahwa Indonesia dapat meniru negara yang
dianggap paling demokrasi di dunia yakni Amerika Serikat. Ditengah kebanggan
dan hingar bingar merayakan kebangkitan demokrasi di Indonesia ternyata Pilkada
secara langsung di satu sisi menjadi suatu prestasi namun di sisi lain
merupakan bentuk swastanisasi birokasi/kapitalisasi birokrasi dan akhir-akhir
ini diduga menjadi penyebab makin maraknya kasus korupsi.
Lalu
kenapa muncul wacana, bahwa masih layakkah Pilkada secara langsung untuk
dipertahankan.
1)
Berdasarkan
sejumlah pelaksanaan Pilkada di berbagai daerah, partisipasi masyarakat kurang.
Pilkada secara langsung mungkin oleh para pencetusnya di ajukan untuk memberi
kebebasan bagi masyarakat untuk menentukan kepala daerahnya sesuai dengan hati
nuraninya, namun kenyatannya justru partisipasi masyarakat semakin menurun.
Menurunnya partisipasi masyarakat tentunya ada berbagai alasan, berikut alasan
yang ada di masyarakat terkait pelaksanaan Pilkada :
a. Isu korupsi yang sedang gencar
diberitakan di media yang banyak menyeret para pejabat dan partai politik
(parpol) ikut andil dalam menurunnya partisipasi masyarakat pada pelaksanaan
Pilkada. Banyak masyarakat yang merasa dikhianati oleh pemimpin dan parpoll
yang dia pilih dalam Pemilu dan Pilkada dampaknya masyarakat menjadi malas
dalam berpartisipasi pada pelaksanaan Pilkada. Masyarakat yang tidak ikut
berpartisipasi biasanya menamakan dirinya Golongan Putih (Golput);
b. Pelaksanaan Pemilu dan
pelaksanaan kepala pemerintahan yang dilaksanakan dalam waktu berbeda dari
mulai Pemilihan Presiden (Pilpres), Pilkada Gubenur dan Wakil Gubernur, Pilkada
Bupati dan Wakil Bupati, Pilkada Walikota dan Wakil Walikota, dan terakhir
adalah pemilihan Kepala Desa bahkan ada RT dan RW yang dipilih langsung oleh
masyarakat, hanya Camat yang tidak dipilih langsung. Pelaksanaan yang tidak
serentak, akan berdampak pada masyarakat yang sedang merantau, jika mereka
memaksakan pulang ke daerah asal sesuai dengan kartu tanda penduduk (KTP) biaya
mudik akan semakin mahal dan tentunya juga pengurusan izin bagi mereka yang
bekerja menjadi pegawai atau karyawan. Jika didaerah asalnya dalam satu tahun
ada tiga bentuk pemilihan kepala daerah, seperti pemilihan Gubernur,
Bupati/Wali Kota dan Kepala Desa, berarti masyarakat harus pulang ke daerahnya
sebanyak tiga kali belum dihitung jika ada mudik lebaran. Misal, untuk masyarakat di Aceh untuk tarif sekali
jalan dengan naik pesawat satu orang paling mahal Rp. 1.500.000,- jika ada 4
kali harus pulang pergi ke daerah asal dan daerah rantau berarti ada 8 kali
perjalanan, jika dihitung maka satu orang akan menghabiskan biaya 8xRp.
1.500.000 = Rp.12.000.000,-, jika dalam satu keluarga ada 4 orang yang harus
pulang maka seluruh biaya yang dikeluarkan adalah 4 x Rp.12.000.000,- = Rp.
48.000.000,-, ini hanya untuk uang transport belum uang lain-lainnya seperti
oleh-oleh untuk orang dirumah, tentunya semakin jauh daerah asal dari daerah
masyarakat merantau akan menambah biaya untuk ikut berpartisipasi dalam
Pilkada. Sudah rela-rela pulang untuk ikut Pilkada ternyata calon yang dipilih
korupsi, semakin membuat masyarakat enggan untuk berpartisipasi dalam Pilkada.
c.
Karena
adanya sistem politik yang terpusat di masing-masing Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
suatu partai, terkadang calon yang diajukan oleh suatu parpol belum tentu calon
yang favorit atau dikenal oleh masyarakat sekitar. Banyak pelaksanaan Pilkada
yang calonnya belum banyak dikenal oleh masyarakat, sehingga hal ini juga
membuat masyarakat enggan untuk ikut berpartisipasi, walaupun ikut
berpatisipasi kebanyak mereka tidak melihat sosok calonnya namun lebih banyak
disebabkan siapa parpol yang mengusungnya.
2)
Biaya
pelaksanaan Pilkada menjadi mahal. Yang pertama tentunya anggaran pelaksanaan
Pilkada yang dikoordinasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) tiap-tiap daerah,
dari biaya cetak surat suara, pendistribusian surat suara. Kedua, biaya
kampanye masing-masing calon kepala daerah, mulai dari pemasangan umbul-umbul,
pasang iklan di media massa, kampanye terbuka, biaya akomodasi peserta kampanye
dan terakhir biaya akomodasi saksi-saksi di tempat pemungutan suara (TPS).
Dampak dari mahalnya biaya Pilkada, ada indikasi banyak biaya kampanye yang
disinyalir hasil korupsi, penyalahgunaan kekuasaan terutama pada pasangan calon
incumbent, sponsor dari mafia, makelar dan para pengusaha yang tentunya
mempunyai kepentingan akan proyek-proyek di daerah tersebut. Selain itu juga
biaya untuk pengamanan Pilkada, juga fantastis jumlahnya.
3)
Hasil
akhir keputusan KPU mengenai pasangan calon kepala daerah yang memenangi
Pilkada, tiap kali diwarnai dengan bentrokan antar pendukung calon kepala
daerah sehingga banyak masyarakat yang dirugikan dan tentunya banyak juga
fasilitas umum yang rusak. Berikut kerusuhan yang disebabkan karena Pilkada.
Berikut
beberapa ulasan mengenai biaya yang terkait dengan Pilkada di berbagai daerah
tahun 2013 :
1)
Proses
pemilihan calon Wali Kota Malang yang pemungutan suaranya dilangsungkan pada 23
Mei 2013, untuk kegiatan sosialisasi dari masing-masing calon jika di total
menghabiskan dana Rp. 22,5 miliar., pengeluaran untuk sosialisasi meliputi
belanja poster dan baliho. Sumber : www.tempo.co
.
2)
Pengajuan
dana pelaksanaan pemilihan calon Wali Kota Bandung sebesar Rp. 55,5 miliar untuk dua putaran dengan rincian Rp.39,8
miliar untuk alokasi putaran pertama, dan Rp.16 miliar untuk alokasi putaran
kedua. Sumber : www.tempo.co.
3)
Hibah
dari Pemkot Makasar sebesar Rp. 41 miliar yang diberkan kepada KPU Kota Makasar
untuk mendukung pelaksanaan pemilihan calon Wali Kota Makasar, dan dana Rp. 7
miliar untuk biaya pengamanan Pilwalkot. Sumber : www.tempo.co.
4)
Ulasan
dari Seknas Fitra, bahwa biaya Pilkada untuk Kabupaten/Kota Rp. 25 miliar,
Pilkada Provinsi Rp.100 miliar. Jadi untuk kesulurahan biaya Pilkada di
Indonesia diperlukan sekitar Rp. 17 Triliun. Sumber : www.tempo.co jumlah yang sangat fantastis
tentunya. Namun jumlah rupiah ini, hanya dana untuk persiapan pemilihan yang
dikelola oleh KPU, lalu jika dihitung dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh
masing-masing calon tentunya untuk proses Pilkada di Indonesia jumlahnya lebih
dari Rp. 17 triliun.
Dengan
dana yang sangat fantastis, lantas pemimpin seperti apa yang sudah dihasilkan? Banyak
pihak yang menyatakan bahwa Pilkada dengan biaya yang sangat mahal hanya akan
melahirkan seorang koruptor. Biaya yang besar, memotivasi untuk mengembalikan
modal, ujung-ujungnya APBN atau APBD di korupsi.
Pemberitaan
korupsi pejabat daerah :
1)
Dikutip
dari www.tempo.co bahwa Kementerian Dalam
Negeri mencatat sepanjang Oktober 2004 hingga Juli 2012 ada ribuan pejabat daerah yang terlibat
kasus korupsi. Dari mulai gubernur, Wali Kota, Bupati hingga anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah yang terlibat korupsi. Dan untuk pimpinan daerah ada
sekita 277 gubernur, Wali Kota atau Bupati, data ini tentunya akan terus
bertambah, seperti yang kita dengan bersama di media, selama 2013 banyak
pejabat daerah yang diperiksa KPK maupun dieksekusi oleh Kejaksaan untuk
dijebloskan ke penjara.
2)
Dikutip
dari www.riaupos.co 25 Desember 2012, menulis
ada 290 Kepala Daerah terlibat kasus korupsi.
Dengan
biaya yang mahal mencapai angka triliunan rupiah namun menghasilkan pemimpin
yang korup, yakinkah Pilkada secara langsung patut untuk dipertahankan?
Keputusan
ini dikembalikan ke masyarakat, namun dengan melihat partisipasi masyarakat
yang kurang dari 80% di masing-masing Pilkada sesungguhnya masyarakat secara
tidak langsung menolak Pilkada langsung, tinggal keputusan politik untuk
memutuskan apakah Pilkada langsung patut untuk diteruskan atau tidak.
Bagi
penggiat demokrasi di Indonesia, lihatlah kenyataan yang ada, demokrasi yang
kalian agung-agungkan hanya menimbulkan kesengsaraan bagi rakyat. Alasan apa
lagi yang akan kalian pertahankan untuk tetap berlangsungnya Pilkada secara
langsung.
Indonesia
sudah punya Pancasila, sebagai dasar ideologi bangsa, musyawarah untuk mufakata
adalah demokrasi sesungguhnya yang cocok dengan Indonesia. Jangan tukar
Pancasila dengan demokrasi ala barat atau ala Amerika Serikat, Pancasila adalah
Pancasila, Pancasila berbeda dengan demokrasi, namun Pancasila juga mengandung
unsur demokrasi, demokrasi kerakyatan bukan demokrasi ala kapitalis.
Jogjakarta,
29 Mei 2013
Mohamad
Nur Afif
*seorang
yang sedang belajar..
Saturday, 25 May 2013
Perjalanan Ke Sumedang
Kabupaten
Sumedang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan Ibu Kotanya adalah Kota Sumedang.
Secara geografis Sumedang berada pada koordinat 60 51’ 35” LS dan
1070 55’ 15” BT. Perjalanan kami ke Sumedang dimulai dari Jakarta.
Sebelum
berangkat ke Sumedang, malan harinya kami berdua menyiapkan semua persiapan
yang akan dibutuhkan terutama adalah pakaian, perlengkapan mandi, dan uang
saku. Alternatif kendaraan yang dapat digunakan untuk menuju Sumedang kurang
lebih ada tiga alternatif. Pertama dengan menggunakan kendaraan pribadi, baik
dengan menggunakan motor atau mobil. Kedua dengan menggunakan bus umum,
pelancong dapat ke Terminal Kampung Rambutan, disana ada bus umum yang langsung
menuju Kota Sumedang. Bus nya biasanya dengan kursi 2-3 AC dengan tarif Rp.
30.000,- Rp.50.000,-. Jika tidak menemukan bus yang langsung ke Kota Sumedang,
pelancong dapat menggunakan bus jurusan Bandung di Terminal Lebak Bulus,
biasanya bus ke Bandung dengan kursi 2-2 dengan tarif Rp. 40.000,- Rp. 60.000,-
kemudian dari Bandung naik bus jurusan Cirebon atau Kuningan yang melewati Kota
Sumedang. Ketiga dengan menggunakan kendaraan travel, berdasarkan pengalaman
kami, kami tidak menemukan kendaraan travel yang langsung melayani rute Jakarta
– Sumedang, yang ada rute Jakarta – Bandung kemudian disambung Bandung –
Cirebon atau Kuningan yang melewati Kota Sumedang, hal ini hampir sama jika
menggunakan bus.
Dari
berbagai alternatif kendaraan yang ada, akhirnya kami putuskan untuk
menggunakan bus umum dari Terminal Kampung Rambutan. Tepat pukul 14.00 WIB kami
berangkat dengan menggunakan bus dengan kursi 2-3 tarif Rp. 35.000,-, dalam
perjalanan bus ini tidak langsung menuju tol, namun setelah keluar dari
Terminal bus ini berhenti untuk menaikkan penumpang. Hal yang perlu diwaspadai
oleh penumpang, selain bus ini menaikkan pedagang makanan dan minuman, juga
menaikkan pengamen. Pengamen biasanya naik diperempatan Pasar Rebo berjumlah
rata-rata 2 orang dengan tampang yang serem atau tampang preman. Setelah
berputar di perempatan Pasar Rebo, bus langsung menuju tol TB Simatupang
kemudian disambung ke Tol Padalarang menuju Bandung. Dari Bandung bus menuju ke
Cimahi kemudian ke Cileunyi dan akhirnya sampai ke Sumedang. Total waktu
perjalanan 3-4 jam.
Dari
Cileunyi menuju Sumedang, akan melewati kampus IPDN di Jatinangor dan melewati
jalan yang sangat terkenal dan perlu kehati-hatian yakni jalan Cadas Pangeran.
Selama melewati jalan ini harap berhati-hati, karena kondisi jalan yang sempit,
kemudian dari arah yang berlawanan akan sering berpapasan dengan bus malam dari
Cirebon, Kuningan dan dari Jawa Tengah maupun Jawa Timur, selain bus malam juga
akan berpapasan dengan truk-truk ukuran besar yang akan menuju Bandung dan
Jakarta.
Dalam
perjalanan akan banyak ditemui tempat persinggahan untuk sejenak beristirahat
tentunya disertai dengan makanan khas sunda, ada makan seafood dan ubi. Dari
Bandung ke Sumedang bagi pelancong tidak usah khawatir, seperti yang sudah dijelaskan
diatas, bahwa dari Bandung ke Sumedang akan banyak kendaraan travel, namun yang
perlu diingat harus pesan lewat telepon terdahulu kemudian menuju ke tempat
pemberhentian travel, tarif yang diberlakukan adalah tarif Bandung ke Cirebon
atau Kuningan kurang lebih kisaran Rp. 70.000,- bergantung kondisi kendaraan,
semakin nyaman kendaraan tentunya harga juga akan semakin naik.
Kota
Sumedang merupakan sebuah kota kecil, titik –titik keramanian hanya disekitaran
itu-itu saja, untuk tempat penginapan lumayan banyak. Harga penginapan
mengikuti kualitas kamar, untuk referensi hotel di sumedang pelancong dapat
mencarinya lewat Google, namun informasi ada harga penginapan yang sekita Rp.
100.000 an sampai Rp. 500.000,-.
Untuk
makanan, seperti umumnya Kota-kota di Jawa Barat, pelancong akan disediakan
makanan khas Sunda, ada seafood, karedok, dan lain sebagainya. Namun
berdasarkan pengalaman kami, sebelum mencari hotel sembari menghilangkan lapar,
kami mampir di tukang Sop daging sapi Madura yang berada di samping perempatan
Polres Sumedang tepatnya di depan Gedung BRI.
Untuk
oleh-oleh, jangan lupa bawa Tahu Sumedang. Oleh-oleh ini banyak ditemui
dipinggir jalan selama anda di daerah Sumedang...
Sekian...Terima
kasih,..
by M. Nur Afif
Travelling
Saturday, 18 May 2013
Sedikit Tips berselancar di Facebook
Perkembangan
jaringan sosial facebook sedang mengalami perkembangan yang begitu pesat, dari
desa sampai kota dapat mengaksesnya. Namun jarang yang berpikir mengenai resiko
berselancar di facebook, terkadang juga masih ada yang belum mengerti hubungan
antara akun e-mail yang digunakan untuk masuk ke facebook. Ini ada sebuah
kisah, mungkin mohon maaf jika yang bersangkutan membaca tulisan ini...
“Dia
sudah lulus kuliah S-1 disebuah perguruan tinggi swasta yang cukup terkenal di
Jakarta, dia sudah bekerja, awal kisah ini, saya membaca status dia bahwa
facebooknya di hack oleh orang lain, dari status dia muncul banyak komentar,
tidak ketinggalan saya juga memberikan komentar. Komentar saya mengingatkan ke
dia untuk mensetting kembali akun e-mail yang digunakan untuk masuk ke
facebook, setelah sekian lama dia menulis status serupa, bahwa facebooknya di
hack namun untuknya si hacker tidak menulis status yang berbau pornografi
maupun SARA. Dari status kedua inilah saya mencoba membantu dia...
Saya
minta dikirimi e-mail yang digunakan untuk masuk ke facebook, singkat cerita
dia memberikan akun e-mail dan passwordnya, dan coba tebak password apa yang
dia berikan...password yang orang awam pun akan pertama kali mencobanya,
passwordnya adalah 123456. Saya pun bertanya ke dia, kok passwordnya 123456,
jawabnya dia agar mudah masukm tidak ribet menulis password, justru dari
sinilah awal permasalahannya, 1.000.000 kali kami mengganti password facebook,
tapi orang lain dengan mudah masuk ke e-mail kamu, maka 1.000.0001 kali orang
masih dapat masuk ke akun facebook kamu”
Dari
kisah diatas, bahwa yang berpendidikan tinggi pun masih rawan akan keamanan
akun facebooknya, apalagi yang pendidikannya berada di level bawahnya??? Yang
paling berbahaya lagi kalau tanpa ada rasa curiga, mengumbar data pribadi tanpa
diprivasi ke facebook, ini kan malah mengundang pencuri untuk masuk ke rumah
kita.
Berikut
sedikit tips berselancar di facebook, yang pertama kali dilindungi adalah akun
facebook anda, diambil dari berbagai sumber, tentunya dari facebook sendiri :
2.Akun yang terkena spam dapat mengirimkan ke jaringan temannya, apabila ini terjadi jangan di klik pesan atau link tersebut, beritahukan si pengirim dan beri tahu ke teman-teman anda yang terhubung dengan akun facebook anda;
3 3.Men-scan
komputer yang digunakan untuk mengakses/membuka akun facebook, hal ini sangat
bermanfaat untuk mengantisipasi adanya serangan, di link tersebut terdapat
beberapa sumber virus, scan dari web anti virus atau dari OS;
4 4.Membiasakan
diri untuk selalu waspada dan melaporkan setiap email yang mencurigakan, hal
ini akan sangat membantu untuk menjaga keamanan facebook. Penggunakan password
dengan kombinasi huruf, angka dan karakter spesial akan membantu memperkuat
keamanan akun facebook anda, intinya membuat password yang mudah diingat oleh
diri sendiri namun tidak mudah ditebak oleh orang lain;
5 5.Jangan
pernah menampilkan tanggal lahir anda dan email anda di facebook. Hal ini akan
memudahkan orang lain mengakses/membuka e-mail kita dan ujung-ujungnya adalah
masuk ke facebook kita;
6 6.Manfaatkan
fitur keamanan yang ada di facebook, pelajari dengan seksama, dan akhir-akhir
ini facebok sudah mengembangkan fitur keamanan yang semakin baik, teknologi
terakhir yang digunakan yakni dengan mengirinkam code dari fitur keamanan code
generator ke nomor handphone kita;
7 7.Gunakan
password yang berbeda untuk setiap akun yang kita miliki, baik akun e-mail,
e-banking, atau yang lainnya. Dan ingat akun e-mail yang anda gunakan untuk
dapat mengakses/membuka facebook juga harus anda lindungi, salah satunya dengan
membuat password yang jangan mudah ditebak oleh orang lain, hindari jenis password berikut ini : nama anda,
tempat dan tanggal lahir anda, asal anda, nama orang tua, nama ibu, naman
pacara, 123456, qwerty, admin, pokoknya hindari password yang mengandung informasi
tentang kita. Password yang disaranakan adalah password yang terdiri atas
kombinasi huruf, angka dan karakter, contoh indonesia@2013@merdeka atau
indns@2013mrdk;
8. 8.
Jangan
pernah menggunakan kartu kredit anda melalui facebook, misalnya membeli gift,
atau membeli game yang ada di facebook;
9. 9. Lebih
sedikit informasi yang disampaikan, hal ini sangat memperkecil resiko akun
facebook anda untuk dibajak, lihat settingan, jika perlu di privasi semua, jika
tidak melakukan proses privasi, buka informasi yang akan ditampilkan sesuai
dengan kepentingan anda, namun tentunya tetap memperhatikan resiko yang ada
dalam berselancar dengan facebook.
110.
Gunakan
facebook untuk hal positif;
111.
Dunia
maya hampir sama dengan dunia nyata, yang membedakan hanya dimensinya saja,
namun sopan santun tetap ada di dunia maya, sedikit-sedikit belajar tentang
komputer, tentang internet, tentang tips aman menggunakan internet dari
berbagai narasumber lainnya, belajar tentang apa itu virus, spam, hacking,
pokoknya yang berhubungan dengan internet,,,Jika mau belajar, Insya Allah tetap
ada jalan;
112.
Berbagi
ilmu atau pengetahuan, jika mempunyai ilmu dan pengetahuan yang lebih.
By :
Mohamad Nur Afif
Jakarta,
15 Mei 2013
Friday, 17 May 2013
Premanisme di Indonesia
Kata
premanisme merupakan salah satu yang sedang santer disebut di media massa, dari
mulai pagi hingga sore berita tentang premanisme tak habis-habisnya dibahas,
dari mulai kasus yang kecil hingga kasus yang besar.
Lalu,
apa sih premanisme itu???
Premanisme
berasal dari kata preman, dalam Kamus Bahasa Indonesia online, kata preman
diartikan sebagai sebutan kepada orang jahat (penodong, perampok, pemeras, dan
sebagainya). Dalam berbagai tulisan yang dimuat dibeberapa artikel, asal kata
preman merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yaitu “Free Man” dan bahasa
Belanda yaitu “Vrijman” yang berarti orang bebas, merdeka, tanpa ikatan, orang
yang tidak bisa diatur oleh siapapun sehingga kata preman menjadi sebuah bentuk
indoktrinasi. Dari cikal bebas ini kemudian menjadi hasrat berbuat tanpa ada
penghalang sesuai keinginan.
Kasus
terkait premanisme di Indonesia...
Sebenarnya
arti preman telah mengalami perkembangan makna dari zaman Belanda. Dari www.merdeka.com tentang asal usul preman di
Indonesia bahwa pada zaman kolonial sebenarnya istilah preman dikaitkan dengan
mereka yang tidak ingin bekerjasama dengan pemerintah kolonial karena memang
menolak penindasan atau karena idealismenya yang tidak ingin menjadi anteknya
penjajah. Bahkan banyak vrijman atau preman yang dihubungkan dengan sejarah
pejuang bangsa ini. Contohnya banyak di film-film Indonesia yang mengisahkan
kisah perjuangan seorang pejuang yang kerja merampok tuan-tuan tanah, para
orang Belanda yang kemudian harta hasil curiannya dibagikan kepada masyarakat
sekitar.
Kata
preman bagi orang Indonesia, berasal dari kata Vrijman, namun karena lidah
orang Indonesia akhirnya menyebut Vrijman menjadi preman.
Seiring
perkembangan zaman, bahwa muncul jagoan yang brutal, tidak lagi berjuang untuk
masyarakat bahkan akhirnya menjadi kaki tangan para tuan tanah, seperti menagih
hutang yang tidak luput disertai dengan kekerasan, menjaga tanah sengketa,
bahkan yang tidak kalah kejam mereka juga menjadi antek penjajah.
Dari
kisah zaman kolonial jika dibandingkan dengan kondisi Indonesia sekarang tanpa
ada perbedaan, bahkan preman telah mengalami evolusi, jika pada zaman kolonial
mereka menjadi bawahan atau suruhan tuan tanah dan penjajah sedangkan pada
zaman sekarang justru preman telah menjalin kerjasama dengan para politisi,
pebisnis bahka diduga menjalin kerjasama dengan aparat pemerintah terutama yang
memiliki tugas dibidang ketertiban dan keamanan. Jika benar yang terjadi adalah
demikian, berarti preman bukan lagi menjadi bawahan melainkan telah
memposisikan diri setara dengan pihak yang akan mereka ajak kerjasama. Bahkan evolusi
yang begitu pesat, bahwa preman telah masuk ke dunia bisnis dan politik, mereka
menggunakan uang hasil kejahatan untuk membuka bisnis baru dan istilah ini
dikenal dengan pencucian uang.
Beberapa tokoh yang dikaitkan dengan premanisme di Indonesia ..Hercules
John Kei
Klewang,,Geng Motor asal Pekanbaru yang sedang naik daun pemberitaannya
Bentrok Antar Preman....
Subscribe to:
Posts (Atom)