Kota
Ranai merupakan Ibu Kota Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, benteng
perbatasan Indonesia dengan negara-negara yang berada di kawasan Laut Cina
Selatan. Perjalanan ke Kota Ranai, Natuna dapat ditempuh dengan kapal laut dan
pesawat udara. Jika melakukan perjalanan dengan kapal laut, kapal akan
bersandar di Pelabuhan Natuna yang berada di Selat Lampa, sedangkan dengan
pesawat udara akan mendarat di Pangkalan Udara (Lanud) Ranai.
Pada
kesempatan kali ini, perjalanan saya ke Kota Ranai menggunakan pesawat udara.
Start pertama saya berangkat dari Jakarta menuju Batam dengan menggunakan
Garuda Airways, berangkat dari Bandara Internasional Soekarno Hatta sekitar
pukul 06.20 WIB dan waktu tempuh dari Jakarta ke Batam sekitar 1 jam. Setelah
sampai di Bandara Hang Nadin, Batam, penumpang yang akan melanjutkan
penerbangan ke tempat lain, harus keluar terlebih dahulu dari Bandara kemudian
masuk melalui pintu kedatangan dan melakukan pemeriksaan barang seperti
biasanya. Setelah masuk pintu kedatangan, saya langsung check in di Sky Air.
Maskapai penerbangan yang melayani tujuan dari Batam ke Natuna hanya ada 2
maskapai yakni Sky Air dan Wings Air, pesawat yang digunakan untuk Sky Air
menggunakan pesawat jenis Boeing 737-300
dan Wing Air menggunakan Fokker 50, namun jika dari Batam ke Matak, Kep.
Anambas rata-rata menggunakan pesawat jenis Fokker 50. Jarak tempuh dari Batam
ke Natuna kurang lebih 55 menit, harga tiket dari Batam ke Natuna biasanya
lebih mahal dari pada Jakarta ke Batam, rata-rata untuk harga tiket paling
murah adalah Rp. 800.000,- sedangkan yang paling mahal adalah Rp.1.200.000,-.
Penerbangan dari Batam ke Natuna ada setiap hari kecuali hari Ahad, dan itu
hanya ada satu trip perjalanan, dari Batam berangkat pukul 09.30 WIB dan dari
Natuna berangkat sekita pukul 11.10 WIB, jadi bagi para pelancong yang akan ke
Natuna harap benar-benar di cek jadwal penerbangannya. Selain dari Batam,
perjalanan dengan pesawat udara dapat ditempuh juga dari Lanud Supadio,
Pontianak dengan maskapai penerbangan Trigana Air dan Manggala Air. Jadi, jika
alternatif lainnya jika saudara dari Jakarta dapat menempuh Jakarta – Pontianak
– Natuna.
Bandara
yang digunakan di Natuna adalah Pangkalan Udara TNI AU Ranai, jadi pengelolaan
sepenuhnya dilakukan oleh pihak TNI AU dan tentunya bekerjasama dengan Dinas
Perhubungan setempat. Di Bandara ini banyak hal unik yang jarang ditempui di
Bandara lainnya, untuk ruang tunggu bukan di ruangan, namun tepat di pinggir
Bandara, kita bisa bersantai di bawah pohon yang rindang, angin sepoi-sepoi
sambil menunggu pesawat. Barang-barang dari bagasi dibawa dengan menggunakan
truk militer TNI AU. Sambil duduk-duduk dibawah pohon kita pun bisa sambil
pesan kopi dan gorengan, sungguh asyik.
Perjalanan
dari Bandara menuju ke pusat Kota Ranai sekita 10-15 menit, sarana kendaraan
untuk mengantar pengunjung ada taksi, taksi disini berupa mobil pribadi yang
disewakan, biasanya jenisnya Avanza dan Xenia, ada juga angkutan bandara berupa
kendaraan Mitsubishi L300. Untuk menginap, di Kota Ranai banyak tersedia
penginapan, ada yang penginapan gabung dengan rumah makan, ada juga yang khusus
penginapan. Harga penginapan di Kota Ranai, tarifnya bervariasi bergantung
fasilitas yang ditawarkan, namun untuk harga yang paling murah ditempat yang
saya tempat yakni antara Rp. 200.000 sampai dengan Rp.380.000,-, fasilitas yang
didapat ada TV 14 inch, AC, dan kamar mandi dalam ada air dingin ada juga air
panas, namun yang fasilitasnya hanya kipas angin mungkin bisa lebih murah
kisaran Rp.50.000 sampai Rp.100.000,-. Saran saya, bagi para pelancong yang
hendak bertamasya ke Kota Ranai membawa kelengkapan mandi dari rumah
masing-masing, di penginapan yang saya tempat dan menurut saya ini yang paling
bagus, hanya diberi handung dan sabun mandi satu batang, bagi yang tidak tahan
dingin membawa selimut dari rumah, karena selimut yang dikasih lebih mirip
handuk besar.
Untuk
makanan, jika pagi dan siang hari setelah melewai jembatan besar jika dari arah
Bandara, disana ada rumah makan padang dan warung makan nasi goreng, selain itu
sebelum jembatan didepannya lapangan di pantai ada warung makan yang jika pagi
hari cukup ramai menawarkan menu makanan Nasi Lemak dan Lontong Sayur, untuk
dua porsi harganya Rp.30.000,- itu sudah dengan Teh “O” atau Kopo “O”. Teh “O”
dan Kopi “O” itu sama artinya dengan Teh Manis dan Kopi Manis. Jika malam hari
disekitar lapangan pantai banyak gerobak-gerobak yang jualan nasi goreng,
kwetiau, martabak, aneka gorengan, ada juga menu seafood namun harus berjalan
agak jauh lagi. Jika ingin menjelajah Kota Ranai, dibeberapa penginapan ada
jasa sewa motor, dengan motor kita bisa menjelejah Pulau Natuna dari mulai
menyisir pantai hingga ke hutan-hutan. Jangan khawatir jalanan di Kota Ranai
yang menuju Selat Lampa, Binjai dari Kecamatan lainnya sudah beraspal dengan
baik, namun bagi pelancong yang ingin berkunjung ke tempat-tempat yang jauh
dari Kota Ranai untuk memperhatikan bahwa di tempat yang anda kunjungi ada
tukang ban dan jualan bensin. Pom Bensin di Kota Ranai hanya ada dua unit,
namun yang jualan dipinggiran jalan dengan botol-botol juga banyak, harga per
liter jika di pinggir jalan kurang lebih Rp.10.000,- masih terjangkau saku
kita. Jika kita menyusuri pantai kita akan menemukan pemandangan yang sangat indah,
salah satunya pantai yang dipenuhi bebatuan raksasa, indah untuk foto-foto.
Selain pantai ada juga Masjid Agung Ranai, bentuknya unik karena menyatu dengan
dinas pemerintahan dan bentuknya yang didesain mirip Taj Mahal di India.
Jika
ingin menggunakan sarana angkutan umum, dapat ditanyakan kepada penduduk
sekitar, karena angkutan umum di Natuna masih sangat jarang. Sarana angkutan
yang digunakan kebanyak adalah kendaraan pribadi baik motor atau mobil,
sedangkan untuk anak sekolah disediakan juga Bus Sekolah.
Kantor
instansi pemerintah yang ada di Kabupaten Natuna, ada Lanud Ranai, Lanal Ranai,
Polres Natuna, Pertamina, Imigrasi, Badang Pengelola Perbatasan (BPP), RS Umum
Daerah dan Kodim, instansi ini semuanya berada di tengah Kota Ranai, kecuali
untuk Polres Natuna dan Kodim, kedua instansi ini berada cukup jauh dari pusat
Kota apalagi untuk Kantor Bupatinya yang berada di atas bukit.
Natuna
sebagai Pulau terluar Indonesia juga kaya akan hasil alam terutama dari sektor
kelautan, jika ingin mendapatkan ikan segar atau berbelanja kebutuhan
sehari-hari, di Kota Ranai ada pasar, dipasar dapat ditemuai bahan makan pokok
dan bumbu dapur tentunya. Pasar di Kota Ranai berada disekitar perempatan lampu
merah depan masjid, jika dari arah bandara belok kanan.
Namun
sangat disayangkan, akibat pembakaran hutan di Provinsi Riau, keindahan Pulau
Natuna tidak dapat dinikmati secara keseluruhan.
Edisi Travelling
by M.Nur Afif
Saran dan kritik
dapat disampaikan ke cahcilik95@yahoo.com
Sekian terima
kasih....
Wassalam
No comments:
Post a Comment