Pages

Sunday, 13 October 2013

Perjalanan ke Dumai, Riau



by MNA

  1. Perjalanan kali ini dimulai dari Jakarta menuju ke Pekanbaru dengan menggunakan pesawat udara. Berangkat dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju ke BandaraSultan Syarif Kasim II dengan maskapai Garuda Indonesia dengan waktu keberangkatan pukul 08.35 WIB dan sampai di Bandara SSK II sekitar pukul 10.00 an WIB. Setelah sampai di Pekanbaru, tidak langsung ke Dumai, melainkan muter-muter ke Peskanbaru terlebih dahulu. Berangkat ke Dumai dilanjutkan keesokan harinya karena perjalanan ke Dumai pada kesempatan kali ini dengan menggunakan jalur udara. Sebenarnya dari Pekanbaru ke Dumai juga bisa ditempuh dengan jalur sungai dan darat namun waktu tempuhnya yang cukup lama kurang lebih 6-7 jam, sedangkan jika menggunakan jalur udara hanya sekitar 30 menit.
Penerbangan ke Dumai dari Pekanbaru kalau kita mencari diinternet katanya dapat menggunakan maskapai Pelita Air dan Sky Air, namun pada kesempatan ini saya menggunakan Sky Air dengan jenis pesawat Fokker-50 yang berangkat dari Bandara SSK II pada pukul 10.00 WIB. Bandara di Dumai, awalnya merupakan bandara milik dari perusahaan minyak, pengelolaannya pun masih terbatas, bandaranya kecil. Saat check in pun hanya meja panjang, pemeriksaan barang bawaan masih dilakukan secara manual.

Kota Dumai dapat dikatakan sebagai kota sibuk, kota nya kecil namun banyak berdiri pabrik disekitarnya. Rata-rata pabrik di Kota Dumai ini merupakan pabrik pengolahan minyak mentah, sedangkan tempat eksplorasi minyaknya berada di Kota Duri dan sekitarnya. Selain minyak mentah juga terdapat pabrik pengolahan minyak sawit.
Dengan banyaknya pabrik yang ada di Kota Dumai, maka banyak pula angkutan transportasi yang membawa bahan baku sawit dan hasil olahan minyak mentah dan sawit untuk dikirim ke alamat tujuan, sehingga jangan kaget kalau jalan di Dumai tidak sedikit yang rusak. Kesibukan di Kota Dumai, tidak hanya terlihat di jalan raya dengan lalu lalangnya truk-truk besar namun kesibukan juga terlihat di pelabuhan, banyak juga bersandar kapal-kapal besar yang mengisi minyak hasil olahan untuk dikirim ke luar Dumai bahkan di ekspor ke luar negeri.
Kesan pertama ketika pertama kali menginjak kota Dumai, bahwa kota ini merupakan kota Industri minyak. Banyak-banyak dijalanan kota berlalu lalang mobil-mobil besar seperti pajero dan sejenisnya membawa karyawan perusahaan minyak, warganya juga banyak yang bekerja di pabrik minyak, dengan ciri-ciri sepatu PDL, gede terbuat dari kulit, celana jeans, dan kemeja berkerah yang digunakn dilapangan, kadang juga ada yang membawa alat komunikasi Handy Talkie (HT).
Dumai, merupakan kota dengan cuaca panas, udaranya sedikit tercemar terutama bau dari pabrik pengolahan kelapa sawit. Makanan modern seperti makanan cepat saji sudah ada, mall-mall juga sudah ada meskipun masih terbatas jadi bagi yang akan berkunjung ke Dumai, jika kangen dengan makanan cepat saji tidak usah khawatir. Seperti di daerah Riau pada umumnya, makanan yang mudah dicari adalah warung makan padang, begitu juga di Dumai, namun bagi yang ingin wisata kuliner di Dumai, pergilah ke jalan ombak disana banyak ditemui makanan dari daerah lain, ada martabak, sate ponorogo, nasi goreng, dan lain-lainnya.
Alat transportasi yang dapat digunakan jika ingin jalan-jalan di kota Dumai, ada angkutan becak yang terdiri dari becak onthel dan motor, tinggal pilih nyaman yang mana.
Mengenai penginapan, di Dumai ada juga hotel dengan pelayanan berkelas hotel berbintang, mungkin juga wisma atau losmen juga banyak. Jadi bagi yang akan berkunjung ke Dumai tidak perlu khawatir. Hanya saran saja, bagi yang akan ke Dumai dengan jalur udara, tidak perlu membawa barang dalam jumlah yang banyak karena pesawat yang digunakan pesawat kecil, untuk lebih praktis saat membawanya saja.

By MNA

No comments:

Post a Comment