Pages

Thursday, 14 January 2016

Sisi lain dampak perekonomian daerah sekitar akibat Tol Cipali

Tulisan ini tidak sampai membahas secara mendetail dampak perekonomian daerah sekitar khususnya Indramayu.
Berikut ulasan dari media.

Tol Cipali Beroperasi, Perekonomian Indramayu Terpuruk

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Keberadaan jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang diresmikan Presiden Jokowi pada Juni 2015, secara umum meningkatkan  perekonomian di Wilayah Cirebon. Namun, untuk Kabupaten Indramayu, tol terpanjang di Indonesia itu malah membuat sejumlah sektor usaha mengalami penurunan omzet bahkan bangkrut.

Hal itu terungkap dari hasil kajian yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, yang menggandeng PT Otima Solusi Indonesia selaku konsultan riset. Survei terkait dampak Tol Cipali terhadap sektor perekonomian di Wilayah Cirebon itu dilakukan selama tiga bulan.

Direktur Optima Solusi Indonesia, Budi Raharjo menjelaskan, di Kabupaten Indramayu, ada lima sektor usaha yang disurvei di antaranya, restoran, SPBU, dan angkutan umum.

''Sejak Tol Cipali beroperasi, sekitar 46 persen restoran di jalur pantura Indramayu gulung tikar,'' terang Budi, saat menjadi pemateri di acara Economy Outlock 2015 Dampak Tol Cipali di Kantor Bank Indonesia Cirebon, Selasa (29/12).

Untuk sektor usaha SPBU, kata Budi, para pengusaha SPBU di jalur pantura Indramayu pun menurun omzetnya hingga 75 persen. Hal ini karena, banyak kendaraan yang semula melalui jalur pantura kini beralih ke Tol Cipali.

Menurut Budi, penurunan omzet pun terjadi di sektor angkutan umum yang biasa beroperasi di jalur Pantura. Sejak Tol Cipali diresmikan, omzet pengusaha angkutan umum di jalur Pantura Indramayu berkurang sekitar 43 persen. Kondisi tersebut akhirnya membuat para nasabah yang memiliki usaha di jalur pantura Indramayu mengalami kredit macet.

 sumber : republika.co.id
Pada saat membaca artikel ini, saya pun langsung mengiyakan meskipun tidak melakukan penelitian secara mendalam hanya berdasarkan pengalama pulang kampung yang kebetulan melewati daerah tersebut. 
Pada akhir tahun 2015, tepatnya sekitar tanggal 23 Desember 2015 orang ramai-ramai mudik dalam rangka libur natal dan libur akhir tahun. Banyak terjadi kemacetan di tol lingkar dalam jakarta, tol cikampel, dan tol Cipali tentunya, bahkan dampak dari kemacetan tersebut bus-bus dari arah Jawa Tengah dan Jawa Timur terlambat masuk ke Ibukota sehingga di beberapa terminal terjadi kekosongan bus dan tentunya penumpukan penumpak jurusan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Karena tidak ada bus, dan mungkin jika ada pun tidak mendapatkan dengan segera, akhirnya untuk pulang ke Jawa dipilihlah sepeda motor sebagai solusi terakhirnya.Naik sepeda motor pun ternyata tidak menjadi jaminan perjalanan menjadi lancar, tetap macet terutama di jalur Kalimalang sampai dengan Bekasi setelah itu keadaan padat merayap hingga lancar sampai dengan Cirebon kemudian masuk ke Jawa Tengah.
Pada saat melewati jalur Kalimalang, memang tampak ada beberap bus jurusan ke Jawa yang melewati jalur ini hingga ke jalan Indramayu - Cirebon (jalur non tol), pada saat itu juga sambil istirahat berbagi informasi dengan rekan-rekan yang mudik dengan menggunakan bus dan dapat info macet total terjadi di tol Cikampek dan tol Cipali, jadi dugaan saya bus-bus tersebut lewat jalur non tol hanya untuk  menghindari kemacetan di tol-tol tersebut.
Pada saat mudik ke Jawa, saya pribadi belum melihat dampak dari adanya tol Cipali terhadap perekonomian daerah sekitar terutama Indramayu apalagi sampai di Indramayu pada malam hari dan bus-bus masih bersiliweran.
Dampak perekonomian terhadap Indramayu akibat pembangunan tol Cipali baru terlihat pada saat saya kembali dari Jawa ke Jakarta dengan melalui jalur Cirebon - Indramayu - Subang - Bekasi. Pada saat saya melewati jalur pantura tersebut, pada saat saya balik ke Jakarta pada tahun lalu masih banyak bus-bus dari arah Jawa yang melewati jalur tersebut biasanya untuk kontrol dan istirahat. Sedangkan pada tahun ini, sedikit heran kok jalur pantura sepi, hanya bus-bus AKAP Jawa Barat yang melewati daerah tersebut, rumah makan-rumah makan yang besar-besar yang dulu sepertinya rame pun terlihat sepi, bus-bus yang dahulu belok kiri untuk mempir ke rumah makan-rumah makan tersebut pun sudah tidak ada, bahkan sekilas ada tulisan "Di Jual" pada salah satu rumah makan.
Itu mungkin yang baru terlihat dari rumah makan, belum untuk tempat lainnya seperti pom bensin, minimarket.
--- Memang sulit jika harus menyamakan dua kepentingan yang berbeda, di lain sisi ada masyarakat yang diuntungkan dengan adanya pembangunan tol Cipali (lebih hemat 2 jam), ada juga yang dirugikan-- Solusi lain perlu dikembangkan potensi perekonomian lain di sekitar Indramayu untuk menutupi adanya penurunan sumber pendapatan masyarakat sekitar---

No comments:

Post a Comment