Pages

Wednesday 13 January 2016

Memilih Teman atau Pacar

Memilih teman atau pacar? sebuah pertanyaan yang gampang-gampang susah untuk di jawab, atau mungkin ada yang langsung memiliki jawaban salah satu diantara dua pilihan tersebut.
Pertanyaan ini mungkin telah ada sejak dulu kala, sejak orang tua kita masih muda atau bahkan belum menikah. Munculnya pertanyaan ini ada sebuah kejadian sekitar teman-teman saya yang terhubung dengan media sosial untuk menyambung silaturahmi, teman-teman sekolah tentunya.
Melalui media sosial tersebut, kami saling menyapa, cerita-cerita pengalaman zaman sekolah, bahkan cerita-cerita saat sekarang. Pada suatu saat kami satu rekan sekolah yang tergabung dalam grup di media sosial menjodoh-jodohkan 2 rekan kami sebut saja si P (teman Putra) dan si Pi (teman Putri). Dari perjodohan tersebut kami menilai diantara rekan kami ini si P dan si Pi ada rasa saling mencintai namun entah mengapai keduanya tidak mengakui dan mengikrarkannya, meskipun semua bukti sudah ada namun mereka tetap menyangkal jika mereka hanya sekedar berteman. 
Singkat cerita, si P ternyata sedang menaruh hati pada seseorang disana, yang jelas seseorang tersebut bukan teman sekolah kami dan kami tidak mengenalnya. Diantara teman kami dalam grup di media sosial tersebut, justru si Pi yang mengetahui terlebih dahulu jika si P telah punya pacara dan menyuruh kami untuk tidak membully si P tentang perjodohan tersebut. Kemudian diantara kami, kok si Pi mengetahui terlebih dahulu kalau si P telah punya cewek, hehehe jangan-jangan tanpa sepengetahuan kami si P sering komunikasi dengan si Pi sampai-sampai hal-hal yang private pun sudah diceritakan.
Kurang lebih perjodohan kami antara si P dan si Pi telah berjalan 2 bulan, tiba-tiba si Pi bercerita kepada salah satu rekan kami, kalau contact media sosial si Pi di delete oleh si P di media sosial milik si P, bahkan ceweknya si P semacam menginterogasi si Pi mengenai status sebenarnya antara si P dan si Pi, apakah hanya sekedar teman atau punya  hubungan lebih.
Setelah mendelet contact media sosial si Pi, mungkin si P merenung dan hasil renungannya yakni mencoba untuk menginvite akun media sosial si Pi, tentunya si Pi  bukan teman yang bernilai rendah, dengan bangganya dia mengabaikan si P yang menginvite kembali akun media sosial si Pi. 
Dari kisah tadi, jika ini menimpa pembaca kalian, lebih memilih siapa? Teman atau Pacar.
-Ada yang mau menjawab--??
--Komunikasi itu penting, maka berkomunikasilah agar tidak terjadi salah paham diantara kalian--

No comments:

Post a Comment