oleh : MNA
Bulan Juli 2013 atau
Ramadhan 1434 Hijriyah merupakan bulan yang sangat penting bagi saya dan
keluarga, bulan yang akan terus dikenang sepanjang massa, karena pada bulan
tersebut tepatnya tanggal 30 Juli 2013 yang bertepatan dengan tanggal 21
Ramadhan 1434 Hijriyah pukul 03.10 WIB telah lahir dengan selamat Putra kami
tercinta Faisal Taffynura Al-Fatih.
Kelahiran anak
saya,banyak rasa bercampur, ada rasa bahagia, bingung, juga sedih. Rasa bahagia
muncul karena inilah kelahiran anak pertama kami, hasil pernikahan dengan istri
saya pada tanggal 11 Maret 2012, bingung karena tidak tahu harus berbuat apa,
sedih karena tidak dapat menemani perjuangan istri dalam melahirkan.
Saya dan istri saya
berhubungan jarak jauh, sejak Februari 2013 tepatnya saat istri mengandung usia
kandungan 12 minggu. Saya tinggal di Jakarta karena pekerjaan memang di Jakarta
sedangkan istri tinggal di kampung, di Jawa Timur karena ingin dekat dengan
orang tua dan ada yang menjaga, karena apabila dipaksakan tinggal di Jakarta
akan banyak ditinggal bekerja. Namun semua pilihan harus jarak jauh untuk
sementara waktu adalah semata-mata untuk kebaikan si cabang bayi dan ibunya.
Prediksi kelahiran
istri saya menurut dokter adalah sekitar tanggal 12 Agustus 2013 tepatnya setelah
Idul Fitri 1434 H, sehingga saya pun menyiapkan tiket untuk pulang ke kampung
istri bertepatan dengan awal cuti liburan Idul Fitri, baik tiket saat berangkat
maupun tiket pulang ke Jakarta, namun ternyata apa yang sudah kami rencanakan
berubah, ternyata kelahiran istri saya maju sekitar 2 minggu dari prediksi
dokter. Memang benar, manusia hanya dapat sebatas merencanakan namun Allah SWT
yang menentukan. Kelahiran anak pertama kami memang tidak diduga sebelumnya,
karena pada sore harinya istri saya melakukan kontrol rutin ke bidan kampung
namun tidak ada tanda-tanda akan lahir, sore harinya pun masih ngobrol lewat
telepon dengan ibu saya, istri saya menanyakan ciri-ciri orang akan melahirkan.
Sehingga malam tanggal 29 Juli 2013, seperti tidak ada bertanda akan
melahirkan, istri saya tidur dengan nyenyak, namun tepat tengah malam terbangun
karena merasa ada basah dan ternyata air ketuban sudah pecah.
Dengan pecahnya air
ketuban, langsung dibawa ke Klinik Bersalin ke luar kota, sementara saya masih
tertidur di Jakarta. Tepat pukul 02.45 WIB alarm handphone berbunyi menunjukan
saya harus bangun untuk makan sahur, namun berselang antara 5-10 menit,
terdengan ringtone panggilan dari istri saya, saya pun tidak berpikir istri
saya kenapa-kenapa, saya hanya berpikir bahwa istri saya berniat membangunkan
saya untuk makan sahur. Akhirnya, saya angkat telepon tersebut, namun bukan
suara istri saya yang terdenganr melainkan suara mertua saya, hatipun
bertanya-tanya ada gerangan apa. Ternyata 10 menit lagi istri saya akan di
operasi karena air ketuban sudah habis, saya pun hanya dapat terdiam, bingung,
makan sahur pun tidak jadi, hanya makan 5 biji kurma, perasaan senang dan
bingung telah membuat saya kenyang. Syukur alhamdulillah tepat pukul 03.10
tanggal 30 Juli 2013/ 21 Ramadhan 1434 H, hari Selasa Kliwon lahirnya seorang
bayi dengan kelamin laki-laki.
Kebingungan itu pun
tidak berhenti disitu saja namun berlanjut saat menentukan nama yang akan
disandang oleh putera saya, memang sudah lama dipikirkan. Dari awal saya ingin nama anak saya mengandung unsur
nama sanksekrerta, gabungan sebagian nama ayah dan ibunya, dan ada unsur nama
arab, dari sekian pilihan nama maka terpilihlah nama FAISAL TAFFYNURA AL-FATIH
sebagai nama yang akan disandang oleh putera saya.
Faisal berasal dari
bahasa Arab yang mempunyai makna dapat membedakan mana yang hak dan yang batil,
Taffynura terdiri
dari nama Taffy yang diambil dari nama Istri saya yakni OkTAFFrastya dan Nur
diambil dari nama saya M. NUR Afif. Taffy sendiri ternyata berasal dari bahasa
Wales (Inggris) yang mempunyai makna yang terkasih, sedangkan Nur dari bahasa
Arab yang bermakna Cahaya.
Al-Fatih dari bahasa
arab yang artinya penakluk. Namun selain itu, Al-Fatih diambil juga dari nama
shalawat Fatih, karena dengan faedah Sholawat Fatih dan tentunya Izin dari
Allah SWT, yang akhirnya membuat hati istri saya mau menerima cinta saya.
Al-Fatih ini juga mengacu ke Muhammad Al-Fatih sang penakluk Konstantinopel.
Sehingga harapan dari
nama Faisal Taffynura Al-Fatih adalah bahwa nantinya jika besar kelah, dia
mampu menjadi pemimpin yang dapat membedakan mana yang benar dan yang salah
dengan cahaya kasih sayang dan menjadi seorang penakluk untuk kebesaran agama,
bangsa dan negaranya.
No comments:
Post a Comment