Perempuan
tidak berprestasi disebabkan ada rasa ketakutan akan sukses (fear of succes) bukan tidak mampu
berprestasi. –Maccoby & Jacklin (1974)—
Psikologi
perempuan itu emosional dan mudah menangis. Berdasarkan studi observasi
terhadap perempuan dan laki-laki, ditemukan bahwa anak laki-laki sering
menangis ketika bayi dan sedang belajar berjalan dengan tertatih daripada anak
perempuan, tetapi perempuan dewasa dan tua lebih sering menangis daripada
laki-laki yang seusianya. – (Nicholson, 1993)--
Perbedaan
ketajaman empati atara perempuan dan laki-laki dimaknai karena ada perbedaan
motivasi, bukan karena perbedaan kemampuan berempati antara perempuan dan
laki-laki. – Maslow, 1974)—
Psikologi
perempuan lebih sensitif terhadap perilaku non verbal, khususnya ekspresi
wajah, seperti tatapan mata, senyuman, tarikan garis alis, tarikan bibir,
kerutan kening, maupun pandangan yang kosong, bersahabat, gembira, sedih,
kagent, benci, atau marah kepada orang lain.
Perempuan
menjadi berkepribadian keibuan karena proses belajar, latihan, dan pengalaman,
bukan potensi yang dibawa sejak lahir.
(Masih banyak sebetulnya, namun
baru sampai halaman 55, semoga dapat ditulis kembali)
Sumber:
Psikologi Perempaun Dalam Berbagai
Perspektif
Penulis: Dr.Hj. Eti Nurhayati, M.Si
No comments:
Post a Comment