Pages

Thursday, 14 March 2013

Al-Qur'an Raksasa

 Pekalongan– Kitab suci Alquran pada umumnya dibaca dan dibuka halaman perhalaman cukup dengan satu orang. Di kota Pekalongan Jawa Tengah, terdapat sebuah kitab suci Alquran berukuran besar yang memerlukan tiga orang untuk membukanya.
Kitab suci berukuran raksasa ini, berada di masjid tertua di Pekalongan, yang bernama Masjid Sapuro, yang letaknya tepat di wilayah Karisidenan Pekalongan, Jawa Tengah.
Alquran raksasa ini terbuat dari bahan baku kain kanvas dan triplek tebal, dengan menggunakan kayu kalimantan dan mori Amerika, dengan ukuran mencapai 235 centimeter dengan lebar 2 meter. Alquran ini berisi khusus juz 30 dan ditambah surat Al-Fatihah.
Menurut Kiai Dananir, atau imam Masjid Sapuro, Alquran raksasa tersebut telah ada di masjid tertua di Pekalongan, sejak tahun 1970-an.
Sejarahnya, pada tahun 1970-an, seorang komisaris polisi dari Pekalongan, yakni Moch Aswantary dari Polwil Pekalongan menghibahkan sebuah Alquran yang berukuran besar, alasannya untuk melengkapi keunikan masjid tertua di Kota Pekalongan.
“Alquran ini pernah diarak keliling Kota Pekalongan di tahun 1970-an. Selain itu Alquran ini juga pernah dibawa ke Semarang pada saat gelaran MTQ ke-11 tahun 1979,” kata Kiai Danair.
Karena Alquran yang berukuran raksasa hanya dapat ditemui di Pekalongan, maka menurut kiai Dananir, Alquran yang ada di Masjid Sapuro itu merupakan salah satu Alquran terbesar di Indonesia.
Lalu bagaimana melakukan perawatan agar Alquran itu tetap utuh dan tidak rusak, Kiai Danari merawatnya dengan cara membersihkan setiap hari, dijaga dari kelembaban air yang dapat membuat lembara Alquran rusak. “Jadi tidak mengalami kesulitan yang berarti, mudah saja asal telaten,” ujarnya.
Hingga kini, seperti dilansir vivanews.com, Sabtu (21/8), Alquran masih tersimpan dengan rapih di dalam ruangan masjid tertua yang dijaga betul dari tangan-tangan usil.
Sementara tempat dimana Alquran itu disimpan di Masjid Sapuro yang merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia, letaknya tepat di wilayah Karisidenan Pekalongan. Bahkan umurnya mencapai ratusan tahun, yang kini masih dijaga keasliannya.
Masjid yang berdiri sejak tahun 1714 ini, berada di tengah-tengah komplek pemakaman Sapuro, Pekalongan Jawa Tengah. Selain berumur tua, masjid ini juga memiliki ornamen-ornamen ukiran yang unik dan kokoh.
Masjid yang tiang penyangganya berasal dari sisa pembangunan Masjid Demak itu memiliki tiga prasasti yang menunjukan tahun pembangunan dan perbaikan masjid.

sumber : www.solopos.com

No comments:

Post a Comment