Jakarta - Dalam periode Februari-Maret 2013, tercatat
ada sedikitnya 22 situs Indonesia yang dipermak menjadi media penyebar
malware. Ironisnya, sebagian besar situs tersebut adalah milik
pemerintah.
Jika merujuk pada data yang diterima detikINET dari
Vaksincom, Jumat (8/3/2013), dari 22 situs yang berhasil dideteksi
memiliki malware, 27% di antaranya adalah milik pemerintah, 17% milik
perusahaan dan 19% lainnya terbagi antara komunitas, media online, dan
satu situs multi level marketing.
Program jahat yang menginfeksi
situs tersebut pada umumnya adalah malware jenis trojan Java Script,
Framer, redirector, serta satu malware yang juga aktif di jaringan PC
dan termasuk malware yang paling berbahaya adalah Ramnit.
Rammnit sendiri merupakan salah satu virus yang paling cepat menyebar.
Karena sudah menyusup ke sejumlah situs pemerintah, hal ini
dikhawatirkan dapat menyebar ke sekolah-sekolah atau komputer pelajar
yang ingin mengakses buku sekolah online di situs tersebut.
Selain
di sektor pendidikan, malware juga mengendap di sejumlah situs di bawah
Kementrian Kesehatan, yakni situs Dinas Kesehatan Probolinggo yang
terdeteksi mengandung malware Elderado. Menurut catatan Microsoft
Malware Protection Center, malware ini memiliki hubungan dengan Sality,
salah satu virus yang berbahaya.
Selain di Purbolinggo, situs
pemerintah Bangka Belitung juga menjadi korban Elderado. Nasib yang agak
berbeda dialami oleh NTB di mana yang menjadi korban adalah situs
penegak hukumnya terinjeksi Javascript/iFrame.
Selain pemerintah
malware ganas itu juga banyak menyerang situs bisnis dan lainnya, hanya
saja beberapa web administrator situs tersebut dengan sigap 'mengusir'
program jahat itu.
Berikut adalah daftar 22 situs yang menurut Vaksincom mengandung malware:
sumber : inet.detik.com tanggal 8 Maret 2013
No comments:
Post a Comment