Perang
Gerilya merupakan salah satu metode perang yang tidak akan diingat oleh Belanda
dan Amerika Serikat (AS). Kekalahan Belanda di Indonesia salah satunya
dikarenakan gagal menghadapi perang gerilya yang dilancarkan oleh para pejuang pada
saat itu, dan perang gerilya yang telah membuat AS dalam sejarah kalah dalam
menghadapi Vietnam.
Metode perang gerilya mungkin
sudah dilaksanakan sejak lama tepatnya ketika didunia ini mulai ada peradaban
dan perang, namun Indonesia patut berbangga karena salah satu Putra bangsa
yakni Jenderal Besar Abdul Haris Nasution yang dikenal dengan sebutan A.H
Nasution dikenal sebagai peletak dasar perang gerilya. Gagasan Jenderal Besar
A.H Nasution tentang perang gerilya telah dikeluarkan dalam bentuk buku yang
berjudul “Pokok-Pokok Gerilya” yang telah banyak diterjemahkan ke berbagai
bahasa asing, dengan judul “ Fundamentals
of Guerilla Warfare”, bahkan pejuang Vietnam diduga menggunakan metode
perang gerilya yang diperoleh dari buku A.H Nasution dalam keberhasilannya
mengusir tentara AS. Keterkenalan metode perang gerilya yang ditulis oleh A.H
Nasution juga telah menjadi bacaan wajib di sekolah perwira militer termasuk di
West Point yang merupakan akademi militernya AS.
“Gerilya” merupakan terjemahan
dari bahasa Spanyol “guerilla” yang secara harfiah berarti “perang kecil”.
Taktik/metode ini diyakini pertama kali dikenalkan oleh ahli militer China, Sun
Tzu yang hidup sekitar 2000 tahuun yang lalu. Ide dasar dari perang gerilya
adalah menggunakan segala kekuatan (sumber daya) untuk mengalahkan musuh yang
lebih kuat.
“Perang Gerilya adalah perang
si lemah melawan si kuat”
(Jenderal Besar DR. A.H
Nasution)
“Perang Gerilya adalah perang
rakyat semesta”
(Jendeal Besar DR. A.H
Nasution)
“Si Gerilya harus bertempur sungguh-sungguh
dengan efisien. Ia bertempur hanyalah kalau mungkin mendatangkan keuntungan.
Untung – rugi selalu jadi perhitungaanya seperti pedagang yang baik..”
(Jenderal Besar DR. A.H
Nasution)
Perang
gerilya dapat berjalan dengan baik jika didukung penuh oleh rakyat, tanpa
keterlibatan rakyat perang gerilya hanya akan sia-sia belaka. Peran alam atau
kondisi geografis juga mutlak diperhitungkan jika akan menerapkan perang
gerilya. Bergerak dalam satuan yang kecil, menyerbu musuh yang lengah dan
bersembunyi dengan memanfaatkan rakyat dan alam. Bergerilya bukan sembarangan
bergerilya, bergerilya bukan sekedar memanfaatkan rakyat dan alam, justru
bergerilya harus sayang sama rakyat dan alam. Tanpa rakyat dan alam, gerilya
hanya akan sia-sia karena pada awalnya gerilya adalah perlawanan rakyat dalam
menghadapi kesewenang-wenangan kaun yang kuat dan alam menjadi tempat pelarian
dan tempat perlawanan.
By
M.Nur Afif
Ref
: Pokok-Pokok Gerilya oleh Jenderal Besar DR. A.H Nasution
No comments:
Post a Comment