Pages

Monday, 24 June 2013

Perang Gerilya

Perang Gerilya merupakan salah satu metode perang yang tidak akan diingat oleh Belanda dan Amerika Serikat (AS). Kekalahan Belanda di Indonesia salah satunya dikarenakan gagal menghadapi perang gerilya yang dilancarkan oleh para pejuang pada saat itu, dan perang gerilya yang telah membuat AS dalam sejarah kalah dalam menghadapi Vietnam.
Metode perang gerilya mungkin sudah dilaksanakan sejak lama tepatnya ketika didunia ini mulai ada peradaban dan perang, namun Indonesia patut berbangga karena salah satu Putra bangsa yakni Jenderal Besar Abdul Haris Nasution yang dikenal dengan sebutan A.H Nasution dikenal sebagai peletak dasar perang gerilya. Gagasan Jenderal Besar A.H Nasution tentang perang gerilya telah dikeluarkan dalam bentuk buku yang berjudul “Pokok-Pokok Gerilya” yang telah banyak diterjemahkan ke berbagai bahasa asing, dengan judul “ Fundamentals of Guerilla Warfare”, bahkan pejuang Vietnam diduga menggunakan metode perang gerilya yang diperoleh dari buku A.H Nasution dalam keberhasilannya mengusir tentara AS. Keterkenalan metode perang gerilya yang ditulis oleh A.H Nasution juga telah menjadi bacaan wajib di sekolah perwira militer termasuk di West Point yang merupakan akademi militernya AS.
“Gerilya” merupakan terjemahan dari bahasa Spanyol “guerilla” yang secara harfiah berarti “perang kecil”. Taktik/metode ini diyakini pertama kali dikenalkan oleh ahli militer China, Sun Tzu yang hidup sekitar 2000 tahuun yang lalu. Ide dasar dari perang gerilya adalah menggunakan segala kekuatan (sumber daya) untuk mengalahkan musuh yang lebih kuat.
“Perang Gerilya adalah perang si lemah melawan si kuat”
(Jenderal Besar DR. A.H Nasution)

“Perang Gerilya adalah perang rakyat semesta”
(Jendeal Besar DR. A.H Nasution)

“Si Gerilya harus bertempur sungguh-sungguh dengan efisien. Ia bertempur hanyalah kalau mungkin mendatangkan keuntungan. Untung – rugi selalu jadi perhitungaanya seperti pedagang yang baik..”
(Jenderal Besar DR. A.H Nasution)


Perang gerilya dapat berjalan dengan baik jika didukung penuh oleh rakyat, tanpa keterlibatan rakyat perang gerilya hanya akan sia-sia belaka. Peran alam atau kondisi geografis juga mutlak diperhitungkan jika akan menerapkan perang gerilya. Bergerak dalam satuan yang kecil, menyerbu musuh yang lengah dan bersembunyi dengan memanfaatkan rakyat dan alam. Bergerilya bukan sembarangan bergerilya, bergerilya bukan sekedar memanfaatkan rakyat dan alam, justru bergerilya harus sayang sama rakyat dan alam. Tanpa rakyat dan alam, gerilya hanya akan sia-sia karena pada awalnya gerilya adalah perlawanan rakyat dalam menghadapi kesewenang-wenangan kaun yang kuat dan alam menjadi tempat pelarian dan tempat perlawanan.

By M.Nur Afif
Ref : Pokok-Pokok Gerilya oleh Jenderal Besar DR. A.H Nasution

No comments:

Post a Comment